Kamis, 25 April 2019

Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW.

 Dakwah Nabi Muhammad SAW. Di Makkah
   
   Penulis : Ela Lailatus Sa'diyah

     Dalam mendakwahkan ajaran-ajaran agama islam,Rasulullah tidak serta-merta melakukannya dengan tergesa-gesa. Beliau mengerti benar bagaimana kondisi masyarakat Arab saat itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan kemungkaran. Mengubah pola pikir dan kebiasaan atau adat istiadat bangsa Arab khususnya kamu Quraisy bukanlah perkara yang mudah. 
Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah tersebut,yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya sebatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat, dan dakwah secara terang-terangan yang dilakukan kepada khalayak ramai.
N 1. Dakwah secara rahasia/diam-diam (al-Da'wah al-sirr)
    Agar tidak menimbulkan keresahan  dan kekacauan di kalangan masyarakat Quraisy,Rasulullah saw. memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan nenek moyang dan penyembahan berhala. Pada tahap ini,Rasulullah saw. Memfokuskan dakwah islam hanya kepada orang-orang terdekat,yaitu keluarga dan para sahabatnya. Pusat kegiatan dakwah dilakukan di rumah Rasulullah saw. (Darul Arqam),yang menyampaikan tentang risalah-risalah tauhid dan ajaran islam lainnya yang diwahyukan Allah SWT. kepada Rasulullah saw. Karena sifat dan kepribadian yang sangat terpercaya dan terjaga dari hal-hal tercela,tanpa ragu para pengikutnya, baik dari kalangan keluarga maupun para sahabat menyatakan ketauhidan dan keislaman mereka di hadapan Rasulullah Saw.
      Orang-orang yang pertama kali masuk islam atau disebut dengan As-sābiqunal awwalūn mereka adalah Siti Khadijah, Ali Bin Abi Thalib, Zaid Bin Haritsah, Abu Bakar As-shiddiq, Usman Bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad Bin Abi Waqas, Abdurrahman Bin Auf, Taha Bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah Bin Jarrah, Fatimah Bin Khattab, Said Bin Zaid al-adawi, Arqam Bin Abi Arqam dll.
      Mungkin kalian ada yang bingung bagaimana ajaran islam bisa diterima dan dianut oleh mereka yang sebelumnya terbiasa dengan adat-istiadat masyarakat Arab yang mengakar kuat ?? Bagaimana mereka meyakini agama baru yang dibawa oleh Rasulullah saw.sebagai agama yang paling benar dan sempurna kemudian menjadi pemeluknya ?. Itu semua dikarenakan ajaran islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastian hidup setelah mati. Selain itu, juga dipengaruhi oleh pribadi Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung. Tidak pernah ia melakukan hal-hal yang tercela dan hina. Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah (al-amin), penyabar, dan lemah lembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran islam.
    Berdakwah secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan oleh Rasulullah saw. kurang lebih selama tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat,selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara terbuka.
    2. Dakwah secara terang-terangan (al-Da'wah bi al-Jahr)
       Dakwah ini dimulai ketika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Makkah. Ia berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak dengan suara yang lantang memanggil mereka. Seraya berkata, "Wahai bangsa Quraisy !! Selamatkanlah dirimu dari neraka. Saya tidak bisa menolong Anda di hadapan Allah SWT. Saya peringatkan Anda sekalian akan siksaan yang pedih !!" Kemudia Ia menambahkan, " Kedudukan saya seperti penjaga,yang mengamati musuh dari jauh dan segera berlari kepada kaumnya untuk menyelamatkan dan memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan datang. " 
     Seiring dengan itu, turunlah wahyu Allah SWT. agar Rasulullah saw. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Berdasarkan ayat Al-Qur'an Surah Al-Hijr/15 : 94) : 
        فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya :
     "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
   Berdasarkan ayat-ayat di atas, Rasulullah saw. yakin bahwa sudah saatnya ia dan para pengikutnya untuk menyebarluaskan ajaran islam secara terbuka dan terang-terangan. Dengan dukungan Siti Khadijah, Abu Thalib serta para sahabat dan pengikutnya yang setia ditambah pula dengan keyakinan bahwa Allah SWT. senantiasa menyertai, dimulailah dakwa suci ini. Pertama - tama dakwah dilakukan kepada sanak keluarga, kemudian kepada kaumnya, dan penduduk Kota Makkah yang saat itu penyembahan berhala begitu kuat. Sejak saat itu orang-orang Quraisy banyak yang mencaci maki dan menyiksa kaum muslimin tak terkecuali Rasulullah saw. sendiri. Namun dengan semangat karena Allah SWT. mereka tetap mempertahankan dan menyebarkan ajaran islam. 
      Demikianlah, setiap hari jumlah pengikut Rasulullah saw. terus bertambah dan tereebar luas. Teman, sahabat, bahkan orang yang tidak dikenalnya, baik dari kalangan bangsawan maupun golongan hamba sahaya banyak yang mendengar dan memahami ajaran islam, kemudian memeluk agama islam dan beriman kepada Allah SWT. 

Dakwah Nabi Muhammad SAW. Di Madinah
        
     Wafatnya istri tercinta Siti Khadijah dan pamannya Abu Thalib, yang selalu menjadi pembela utama dari ancaman para kafir Quraisy, menjadikan beban Rasulullah saw. dalam berdakwah menyebarkan ajaran islam semakin berat. Di sisi lain, kesediaan penduduk Madinah (Yastrib) memikul tanggung jawab bagi keselamatan Rasulullah saw. merupakan tanda yang jelas bagi kelanjutan dakwa Rasulullah saw. Beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw. hijrah ke Madinah antara lain :
  a. Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui Rasulullah saw. di bukit Aqabah. Mereka berikrar memeluk agama islam.
  b. Pada tahun 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj.
  
    Faktor lain yang mendorong Rasulullah saw. untuk hijrah dari Kota Makkah ke Kota Madinah adalah adanya pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy kepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya (Bani Hasyim dan Bani Muthalib). Pemboikotan yang dilakukan diantaranya :
   a. Melarang setiap perdagangan dan bisnis dengan pendukung Muhammad saw.
   b. Tidak seorang pun yang berhak mengadakan ikatan perkawinan dengan orang muslim.
   c. Melarang keras bergaul dengan kaum muslim.
   d. Musuh Muhammad saw. harus didukung dalam keadaan bagaimana pun.
    Kehadiran Rasulullah saw. dan kaum Muhajirin (sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. yang hijrah dari Makkah ke Madinah) memdapat sambutan hangat dari penduduk Madinah (kaum Anshar). Mereka memperlakukan Nabi  dan para Muhajirin seperti saudara mereka sendiri. Strategi Rasulullah saw. mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar untuk mengikat setiap pengikut  islam yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan islam.
 Dalam  berdakwah di Madinah, Rasulullah saw. juga membangun masjid. Masjid ini berfungsi sebagai pusat peribadatan dan pemerintahan.

😊Selamat Membaca Semoga Bermanfaat😊


Sumber : Buku Paket PAI Kelas X
                 Yusuf A. Hasan
                 Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud
                 Jakarta, Januari 2015
                 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan



                  ____________________________
                 1. HR Abu Daud  dan Imam Ahmad
                 2. HR Imam Ahmad
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian, contoh serta fungsi sarana dan prasarana

Diketik oleh: Alfina D. Kelas           : XI OTKP 1 Pengertian sarana  Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk m...